Saturday, January 1, 2022

Prinsip dan Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Pengantar Kurikulum Sekolah Penggerak

1. Pengantar Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas 2003). Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar struktur yang menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan.

Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berpikir dan mengembangkan satuan pendidikan. Dalam pengembanganya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.

Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

  1. Berpusat pada peserta didik,  yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah.
  2. Kontekstual,  menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).
  3. Esensial,  yaitu memuat semua unsur informasi penting/ utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas dan mudah dipahami.
  4. Akuntabel, dapat dipertanggung jawabkan karena berbasis data dan aktual.
  5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

2. Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

a. Karakteristik Satuan Pendidikan

Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, pendidik dan tenaga kependidikan. Untuk SMK, karakteristik meliputi satuan pendidikan dan program keahliannya.

b. Visi, Misi dan Tujuan

Visi

  • Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang dituju.
  • Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila.
Misi
  • Misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi
  • Nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi
Tujuan
  • Tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampak kepada peserta didik.
  • Tujuan menggambarkan tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi.
  • Strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya.
  • Kompetensi/ karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan sekolah tersebut dan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.

3. Komponen Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

a. Pengorganisasian Pembelajaran

Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembelajarannya untuk mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila.

  • Intrakurikuler. berisikan muatan/ mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (muatan lokal)
  • Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada Profil Pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Untuk SMK projek penguatan ini terintegrasi dalam Pengembangan Karakter dan Budaya Kerja.
  • Praktik Kerja Lapangan (PKL untuk SMK) menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan kompetensi di dunia kerja.
  • Ekstrakurikuler. gambaran ekstrakurikuler dalam bentuk matriks/ tabel.

b. Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah : menggambarkan rencana pembelajaran selama setahun ajaran. Berisi alur pembelajaran/ unit mapping (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi), program prioritas satuan pendidikan.

c. Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Profesional

Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendidikan. Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

d. Lampiran

  • Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas :  menggambarkan rencana pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/ atau per tema (untuk sekolah-sekolah yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi).
  • Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang menjadi projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai perincian pembelajarannya).
  • Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik sekolah.

4. Proses Penyusunan Kurikulum Oprasional di Satuan Pendidikan

Dalam penyelenggaraannya, kurikulum operasional sekolah perlu menjadi dokumen yang hidup, menjadi referensi dalam keseharian, direfleksikan dan terus dikembangkan. Penyusunan dokumen kurikulum operasional sekolah dari awal hendaknya dimulai dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain tujuan pendidikan nasional, Profil Pelajar Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta capaian pembelajaran. Khususnya untuk SMK ditambahkan dengan memahami kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja terkait.

a. Penyusunan Dokumen

  • Siapa yang akan memfasilitasi penyusunan ini ? siapa yang akan dilibatkan dalam penyusunan ini ?
  • Apakah sudah pernah dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan internal ? (pimpinan sekolah dan pendidik)
  • Apakah sudah pernah dilakukan pebahasan kurikulum operasional sekolah oleh pemangku kepentingan eksternal, (meliputi : orang tua, komite satuan pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya yaitu , organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK) ?

b. Peninjauan dan Revisi

  • Siapa yang akan memfasilitasi peninjauan dan revisi ini ? siapa yang akan dilibatkan dalam peninjauan dan revisi ?
  • Apakah satuan pendidikan memiliki dokumen kurikulum operasional sekolah yang sebagian atau seluruh isinya merepresentasikan satuan pendidikan ?
  • Apakah ada diskusi/ kerja kolaborasi untuk menyusun kurikulum operasional sekolah yang setidaknya melibatkan para pimpinan atau perwakilan pendidik ?
  • Apakah ada informasi atau pembahasan yang disampaikan kepada orang tua mengenai kurikulum dan atau program-program ?
  • Khusus untuk SMK, apakah substansi kurikulum yang ada masih sesuai dengan kebutuhan dunia kerja ?
Semoga artikel ini bermanfaat ya,

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Sudah Berkontribusi Pengembangan Blog Ini